Kajian Teori dan Kerangka Teori Untuk Memfokuskan Arah Penelitian


 

Penyusunan kajian teori dan kerangka teori dalam suatu karya tulis ilmiah merupakan elemen penting yang mendasari keseluruhan proses penelitian. Kajian teori berfungsi sebagai landasan konseptual yang memberikan pemahaman terhadap isu atau fenomena yang dikaji. Sementara itu, kerangka teori berfungsi sebagai panduan dalam menganalisis data dan menarik kesimpulan. Keduanya saling berkaitan dan harus disusun secara sistematis, logis, dan relevan dengan topik penelitian.

Langkah awal dalam menyusun kajian teori adalah mengumpulkan referensi yang relevan dan terpercaya. Referensi ini dapat berasal dari buku akademik, jurnal ilmiah, artikel penelitian, atau sumber lain yang valid. Peneliti harus memilih teori-teori yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Teori yang dipilih harus mampu menjelaskan variabel atau konsep yang digunakan dalam penelitian secara mendalam dan komprehensif.

Setelah mengumpulkan referensi, peneliti perlu merangkum, membandingkan, dan menganalisis teori-teori tersebut. Kajian teori tidak sekadar memuat kutipan langsung, tetapi harus disajikan dalam bentuk sintesis, yaitu penggabungan dan perbandingan antara teori satu dengan teori lainnya. Tujuan dari sintesis ini adalah untuk menunjukkan pemahaman peneliti terhadap topik yang dikaji dan bagaimana teori-teori tersebut saling mendukung atau bahkan bertentangan.

Dalam menyusun kajian teori, peneliti harus memperhatikan keterkaitan antara teori dengan variabel atau fokus penelitian. Setiap teori yang dimasukkan harus memiliki hubungan yang jelas dan langsung terhadap aspek yang akan diteliti. Hal ini akan membantu memperkuat argumentasi dalam kerangka teori serta memberikan dasar yang kuat bagi analisis data nantinya.

Setelah kajian teori tersusun, langkah selanjutnya adalah merancang kerangka teori. Kerangka teori merupakan representasi visual atau naratif yang menjelaskan hubungan antar variabel atau konsep yang diteliti, berdasarkan teori-teori yang telah dikaji. Kerangka ini menggambarkan alur pemikiran peneliti dan bagaimana teori-teori tersebut digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

Kerangka teori biasanya dituangkan dalam bentuk diagram atau uraian sistematis. Jika dalam bentuk diagram, peneliti dapat menunjukkan arah hubungan antar variabel dengan panah atau garis. Sedangkan dalam bentuk naratif, peneliti harus menguraikan hubungan tersebut secara logis dan kronologis. Penjelasan ini harus didukung oleh referensi yang telah dijelaskan pada bagian kajian teori sebelumnya.

Dalam menyusun kerangka teori, peneliti juga perlu menekankan pada kejelasan dan konsistensi. Hubungan antar variabel yang digambarkan dalam kerangka teori harus sejalan dengan tujuan dan hipotesis penelitian. Jika terdapat asumsi tertentu, peneliti perlu menjelaskannya secara eksplisit agar pembaca memahami batasan dan arah pemikiran yang digunakan.

Secara keseluruhan, penyusunan kajian teori dan kerangka teori harus dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan kajian pustaka yang memadai. Keduanya berperan penting dalam membangun fondasi teoretis yang kuat dan mendukung validitas penelitian. Dengan menyusun kajian teori dan kerangka teori secara sistematis, peneliti dapat menunjukkan integritas ilmiah serta arah yang jelas dalam pelaksanaan dan penulisan karya ilmiah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumusan Masalah dan Tujuan Penulisan dalam Penelitian

Langkah Awal Untuk Menulis Skripsi

Penulisan Proposal Penelitian